TEORI PEMBENTUKAN ALAM
SEMESTA
A.
Teori Kabut
Teori kabut dikemukakan
oleh dua orang ilmuan yaitu Imanuel Kant (1724-1804) seorang ahli filsafat
bangsa Jerman dan Piere Simon Laplace (1749-1827) ahli astronomi bangsa
Perancis. Kant mengemukakan teorinya tahun 1755, sedangkan Laplace mengemukakan
tahun 1796 dengan namaNebular Hypothesis.
Pada akhir abad ke-19 teori kabut disanggah oleh
beberapa ahli seperti James Clark Maxwell yang memeberikan kesimpulan bahwa
bila bahan pembentuk planet terdistribusi disekitar matahari membentuk suatu
cakram atau suatu piringan, maka gaya yang disebabkan oleh perbedaan perputaran
(kecepatan anguler) akan mencegah terjadinya pembekuan planet. Pada abad ke-20
percobaan dilakukan untuk membuktikan terbentuknya cincin-cincin Laplace,
menunjukkan bahwa medan magnet dan medan listrik matahari tekah merusak proses
pembekuan batu-batuan. Jadi tidak ada alasan yang kuat untuk menyatakan bahwa
cincin gas dapat membeku membantuk planet.
B.
Teori Planetisimal
Teori planetisimal
pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada
tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk
akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.
C.
Teori Pasang Surut Bintang
Teori pasang surut
bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun
1917.Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis
planetisimal.Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.
D.
Teori Kondensasi
Teori kondensasi
mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973)
pada tahun 1950.Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk
dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
E.
Teori Bintang Kembar
Menurut teori bintang
kembar, awalnya ada dua buah bintang yang berdekatan (bintang kembar), salah
satu bintang tersebut meledak dan berkeping-keping.Akibat pengaruh grafitasi
dari bintang kedua, maka kepingan-kepingan itu bergerak mengelilingi bintang
tersebut dan berubah menjadi planet-planet.Sedangkan bintang yang tidak meledak
adalah matahari.
F.
Teori Ledakan Maha Dahsyat (Big Bang)
Pada awal abad ke-21
muncul teori ledakan maha dahsyat Big Bang, membentuk keseluruhan
alam semesta sekitar 15 milyar tahun yang lalu. Jagat raya tercipta dari suatu
ketaidaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Pada awalnya alam
semesta ini berupa satu massa maha padat. Massa maha padat ini dapat dianggap
suatu atom maha padat dengan ukuran maha kecil yang kemudian mengalami reaksi
radioaktif dan akhirnya mneghasilkan ledakan maha dahsyat.
PEMBENTUKAN
ALAM SEMESTA DALAM PERSPEKTIF SAINS
Pemahaman manusia
tentang alam semesta mempergunakan seluruh pengetahuan di bumi, berbagai
prinsip-prinsip, kepercayaan umum dalam sains (seperti ketidakpastian
Heisenberg tentang pengukuran simultan dimensi ruang dan waktu), serta berbagai
aturan untuk keperluan praktis.Melalui sebuah kerangka besar gagasan yang
menghubungkan berbagai fenomena (teori relativitas umum, teori kinetik materi,
teori relativitas khusus) coba dikemukakan satu penjelasan.Berbagai hipotesa,
gagasan awal atau tentatif dikemukakan untuk menjelaskan fenomena.Tentu gagasan
tersebut masih perlu diuji kebenarannya untuk dapat dikatakan sebuah hukum.
Dunia fisika membahas konsep energi, hukum
konservasi, konsep gerak gelombang, dan konsep medan. Pembahasan Mekanika pun
sangat luas, dari Mekanika klasik ke Mekanika Kuantum Relativistik. Mekanika
Kuantum Relativistik mengakomodasi pemecahan persoalan mekanika semua benda,
Mekanika kuantum melayani persoalan mekanika untuk semua massa yang
kecepatannya kurang dari kecepatan cahaya. Mekanika Relativistik memecahkan
persoalan mekanika massa yang lebih besar dari 10-27 kg dan bagi
semua kecepatan. Mekanika Newton (disebut juga mekanika klasik) menjelaskan
fenomena benda yang relatif besar, dengan kecepatan relatif rendah, tapi juga
bisa dipergunakan sebagai pendekatan fenomena benda mikroskopik.
Mekanika statistik
(kuantum klasik) adalah suatu teknik statistik untuk interaksi benda dalam
jumlah besar untuk menjelaskan fenomena yang besar, teori kinetik dan
termodinamik. Dalam penjelajahan akal manusia di dunia elektromagnet dikenal
persamaan Maxwell untuk mendeskripsikan kelakuan medan elektromagnet, juga
teori tentang hubungan cahaya dan elektromagnet. Dalam pembahasan interaksi
partikel, ada prinsip larangan Pauli, interaksi gravitasi, dan interaksi elektromagnet.
Medan menyebabkan gaya; medan-gravitasi menyebabkan gaya gravitasi,
medan-listrik menyebabkan gaya listrik dan sebagainya. Demikianlah, metode
sains mencoba dengan lebih cermat menerangkan realitas alam semesta yang berisi
banyak sekali benda langit (dan lebih banyak lagi yang belum ditemukan).
Pengetahuan tentang
luas alam semesta dibatasi oleh keberadaan objek berdaya besar, seperti Quasar
atau inti galaksi, sebagai penuntun tepi alam semesta yang bisa diamati; selain
itu juga dibatasi oleh kecepatan cahaya dan usia alam semesta (15 miliar
tahun). Itulah sebabnya ruang alam semesta yang pernah diamati manusia
berdimensi 15-20 miliar tahun cahaya. Namun, banyak benda langit yang tak
memancarkan cahaya dan tak bisa dideteksi keberadaannya, protoplanet misalnya.
Menurut taksiran, sekitar 90% objek di alam semesta belum atau tak akan
terdeteksi secara langsung. Keberadaannya objek gelap ini diyakini karena
secara dinamika mengganggu orbit objek-objek yang teramati, lewat gravitasi.
Berbicara tentang
daya objek, dalam kehidupan sehari-hari ada lampu penerangan berdaya 10 watt,
75 watt dan sebagainya; sedangkan Matahari berdaya 1026 watt dan
berjarak satu sa* dari Bumi, menghangatinya. Jika kita lihat, lampu-lampu kota
dengan daya lebih besarlah yang tampak terang. Menurut hukum cahaya, terang
lampu akan melemah sebanding dengan jarak kuadrat, jadi sebuah lampu pada jarak
1 meter tampak 4 kali lebih terang dibandingkan pada jarak 2 meter, dan apabila
dilihat pada jarak 5 meter tampak 25 kali lebih redup.
Maka, kemampuan
mata manusia mengamati bintang lemah terbatas. Ukuran kolektor cahaya juga akan
membatasi skala terang objek yang bisa diamati. Untuk pengamatan objek langit
yang lebih lemah dipergunakan kolektor atau teleskop yang lebih besar. Teleskop
yang besar pun mempunyai keterbatasan dalam mengamati obyek langit yang lemah,
walaupun berhasil mendeteksi obyek langit yang berjuta atau bermiliar kali
lebih lemah dari bintang terlemah yang bisa dideteksi manusia. Makin jauh jarak
galaksi, berarti pengamatan kita juga merupakan pengamatan masa silam galaksi
tersebut. Cahaya merupakan fosil informasi pembentukan alam semesta yang berguna,
dan manusia berupaya menangkapnya untuk mengetahui prosesnya hingga takdir di
masa depan yang sangat jauh, yang akan dilalui melalui hukum-hukum alam
ciptaan-Nya. Pengetahuan kita tentang hal tersebut sangat bergantung pada
pengetahuan kita tentang hukum alam ciptaan-Nya; sudah lengkap dan sudah
sempurnakah, ataukah baru sebagian kecil, sehingga mungkin bisa membentuk
ekstrapolasi persepsi yang salah.
PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN
Allah SWT. Menurunkan Al-Quran kepada manusia 14
abad yang lalu.Beberapa fakta yang baru dapat diungkap dengan teknologi pada
abad ke-21, yang telah difirmankan Allah SWT.didalam Al-Quran 14 abad yang
lalu. Didalam Al-Quran terdapat banyak bukti yang memberikan informasi dasar
mengenai beberapa hal seperti penciptaan alam semesta.Kenyataan bahwa didalam
Al-Quran tersebut telah sesuai dengan penemuan terbaru ilmu pengetahuan modern
adalah hal terpenting, karena kesesuaian ini menegaskan bahwa Al-Quran adalah
Firma Allah SWT.
Dalam Al-Quran surat Fush-shilat (41:11)
Artinya: “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan
langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan
kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati
atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka
hati".
Kata asap dalam tersebut menurut para ahli tafsir
adalh merupakan kumpulan dari gas-gas dan pertikel-partikel halus baik dalam
bentuk padat maupun cair pada temperatur yang tinggi maupun rendah dalam suatu
campuran yang lebih atau kurang stabil.
Salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta
(teori Big bang) disebutkan bahwa alam semesta tercipta dari suatu ledakan
kosmis sekitar 10-20 milyar tahun yang lalu mengakibatkan adanya ekspansi
(pengembangan) alam semesta.Sebelum terjadinya ledakan kosmis tersebut, seluruh
ruang materi dan energi terkumpul dalam bentuk titik.
Didalam Al-Quran dijelaskan tentang terbentuknya
alam ini (QS Al-Anbiya : 30)
Artinya: “Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak
mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang
padu (sebingkah penuh), kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air
Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga
beriman”.
Berdasarkan terjemahan dan tafsir Bachtiar Surin
(1978:692) ditafsirkannya bahwa matahari adalah benda angkasa yang
menyala-nyala yang telah berputar mengeliligi sumbunya sejak berjuta-juta
tahun.Dalam peroses perputarannya denagn kecepatan tinggi itu, maka
terlontarlah bingkahan-bingkahan yang akhirnya menjadi bumi dan beberapa benda
angkasa lainnya dari bingkahan matahari itu.Masing-masing bingkah beredar
menurut garis tengah lingkaran matahari, semakin lama semakin bertambah jauh,
hingga masing-masing menempati garis edarnya. Dan seterusnya akan tetap beredar
dengan teratur sampai batas waktu yang hanya diketahui oleh Allah SWT.
Kemudian dalam surat Adz-Dzaariyaat (51:47)
Artinya: “Dan langit, denag kekuasaan Kami, Kami
bangun dan Kami akan memuaikannya selebar-lebarnya”.
Teori ledakan maha dahsyat juga mengatakan adanya
pemuaian alam semesta secara terus-menerus denagn kecepatan maha dahsyat yang
diumpamakan mengembangnya permukaan balon yang sedang ditiup yang
mengisyaratkan bahwa galaksi akan hancur kembali. Isyarat ini sudah dijelaskan
dalam surat Al-Anbiya’ (21:104)
Artinya: “(yaitu) pada hari Kami gulung langit
sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. sebagaimana Kami telah memulai
panciptaan pertama Begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang
pasti Kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya”.
Dalam surat Ath-Tholaq (65:12)
ªArtinya: “Allah-lah yang menciptakan tujuh
langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu
mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya
Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu”.
Ayat ini mengisyaratkan bahwa ruang angkasa terdiri
dari 7 lapis.
Didalam surat As-Sajada (32:4)
Artinya: “Allah lah yang menciptakan langit dan
bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia
bersemayam di atas 'Arsy[1188]. tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang
penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at[1189]. Maka Apakah kamu
tidak memperhatikan”.
[1188] Bersemayam di atas 'Arsy ialah
satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan
kesucian-Nya.
[1189] Syafa'at: usaha perantaraan dalam
memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat
bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at
bagi orang-orang kafir.
Uraian penciptaan langit dan bumi dan apa-apa yang
ada diantara keduanya, terdapat dalam surat Fush-Shilat ayat 9, 10 dan 12
Artinya: “Katakanlah: "Sesungguhnya Patutkah
kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan
sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta
alam".
ŸArtinya: “Dan Dia menciptakan di bumi itu
gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan
padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa”. (Penjelasan
itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.
Artinya: “Maka Dia menjadikannya tujuh langit
dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya.dan Kami hiasi
langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya
dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha
mengetahui”.
Dengan perincian penafsirannya sebagai berikut
:
1. Tahap pertama
penciptaan bumi 2 rangakain waktu
2. Tahap kedua penyempurnaan
bumi 2 rangkaian waktu
3. Tahap ketiga
penciptaan angkasa raya dan planet-planetnya 2 rangkaian waktu
Jadi terbentuknya
alam raya ini terjadi dalam 6 rangkaian waktu atau 6 masa. Selain surat-surat
tersebut diatas masih banyak lagi yang menjelaskan tentang terbentuknya alam
raya ini, namun dari yang telah kami sampaikan dalam ringkasan ini terlihat
bahwa secara umum proses terciptanya alam raya ini berlangsung dalam 6 masa,
dimana tahapan-tahapan dalam proses tersebut saling berkaitan. Disebutkan juga
bahwa terciptanya alam raya ini terjadi melalui proses pemisahan massa yang
tadinya satu.
KESIMPULAN
Dari pembahasan tentang perkembangan pemikiran
tentang terbentuknya alam raya, yang diungkapkan melalui pendapat / pemikiran
dari berbagai peradaban bangsa, teori-teori yang dikemukakan dari beberapa
ilmuan serta dari pandangan Islam berdasarkan Al-Quran, maka dapat disimpulkan
bahwa perkembangan tentang pemikiran tentang terbentuknya alam semesta sudah
sejak lama telah menjadi bagian pemikiran manusia, begitu juga
pendapat-pendapat dari berbagai peradaban bangsa, begitu banyak teori-teori
yang muncul tentang terbentuknya alam raya ini.
Dari sekian banyak teori-teori yang dikemukakan oleh
para ilmuan ternyata ilmuan modern menyetujui bahwa Teori Ledakan Maha Dahsyat
(Teori Big Bang) merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat
dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul
menjadi ada. Namun perlu kita sadari bahwa jauh sebelum para ahli mengemukakan
teori Big Bang, ayat-ayat Al-Quran telah secara jelas menceritakan bagaimana
alam semesta ini terbentuk dalam 6 masa.
BLACK HOLE
Lukisan rekaan dari lubang hitam di depan galaksi Bima Sakti yang bermassa
10x massa matahari kita, dilihat dari jarak 600 km.
Lubang hitam adalah sebuah
pemusatan massa
yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi
yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya
kecuali melalui perilaku terowongan
kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasielektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya
hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini
diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang hitam" telah
tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti
biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat
kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari
mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.
Sejarah
Istilah lubang
hitam mulai populer ketika John
Archibald Wheeler
menggunakannya pada ceramah-ceramahnya pada tahun 1967. Walaupun ia dianggap
luas sebagai pencetus pertama istilah ini, namun ia selalu menampik dengan
pernyataan bahwa ia bukanlah penemu istilah ini.
Asal-mula lubang hitam
Lubang Hitam
tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak
akan pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi
tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir
dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk
obyek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi-lah yang menang.
Massa dari lubang
hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya. Semua
materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat.
Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari lubang hitam akan
terhisap. Mungkin suatu saat matahari, bumi dan bulan dapat terhisap oleh
lubang hitam. Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat ini yang
menyatakan bahwa lubang hitam dapat menghisap apa saja disekitarnya, lubang
hitam tidak dapat menghisap material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya.
dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya. Contoh :
bayangkan matahari kita menjadi lubang hitam dengan massa yang sama.
Kegelapan akan menyelimuti bumi dikarenakan tidak ada pancaran cahaya dari lubang hitam,
tetapi bumi akan tetap mengelilingi lubang hitam itu dengan jarak dan kecepatan
yang sama dengan saat ini dan tidak terhisap masuk kedalamnya. Bahaya akan
mengancam hanya jika bumi kita berjarak 10 mil darilubang hitam, hal ini masih
jauh dari kenyataan bahwa bumi berjarak 93 juta mil dari matahari. Lubang hitam
juga dapat bertambah massanya dengan cara bertubrukan dengan lubang hitam yang
lain sehingga menjadi satu lubang hitam yang lebih kecil Kita tidak dapat
melihat lubang hitam akan tetapi kita bisa mendeteksi materi yang tertarik /
tersedot ke arahnya. Dengan cara inilah, para astronom mempelajari dan
mengidentifikasikan banyak lubang hitam di angkasa lewat observasi yang sangat
hati-hati sehingga diperkirakan di angkasa dihiasi oleh jutaan lubang hitam
babe.
Misteri Lubang Hitam di
Luar Angkasa
MISTERI lubang hitam
yang bertebaran di angkasa lepas dikatakan menyamai konsep kejadian aneh yang
terjadi di Segitiga Bermuda, apabila kapal atau kapal terbang yang melintasi
kawasan perairan itu raib secara tiba-tiba.Bagaimanapun, lubang hitam seumpama
lubang gergasi, ukurannya lebih luas daripada matahari serta langit di angkasa
menyedot apa saja yang mendekatinya termasuk planet. Malah kekuatan tarikannya
menyebabkan cahaya yang tidak memilik kekuatan juga tidak mampu melepaskan
diri.Misteri yang menyelubungi kejadian lubang hitam itu bagaimanapun hanya
mampu dikaji dari jauh lantaran kemampuan sains dan teknologi manusia nyata
masih belum mampu membawa mereka menghampiri lubang itu.
Menggunakan teleskop
dan pengamatan terhadap bintang yang disesuaikan pula dengan berbagai hukum
fisik yang berada sekitar bumi, berbagai teori dikemukakan bagi mengisi
kekosongan pada ruangan jawaban yang dicetuskan misteri alam itu.Teori ini
dipakai ahli astronomi adalah teori yang sama digunakan alat penyedot gas hampa
– kekuatan lubang hitam terjadi berikutan tarikan gravitasi dalam lubang itu
adalah kuat berbanding dengan tarikan sekelilingnya. Justru, apa saja yang
menghampirinya akan disedot.Bagaimanapun, kekuatan gravitasinya ‘luar biasa’
dan amat dahsyat. Dikatakan jika kekuatan gravitasi itu wujud di bumi, ia akan
menjadikan ukuran planet ini menjadi sekecil bola yang berjejari sekitar
satu sentimeter.
Teori lobang hitam
sebenarnya dikemukakan lebih 200 tahun lalu.Pada 1783, ilmuwan Barat, John
Mitchell mencetuskan teori mengenai kemungkinan wujudnya lubang hitam selepas
beliau meneliti teori graviti Isaac Newton.Beliau berpendapat jika objek yang
dilemparkan tegak lurus ke atas akan terlepas dari pengaruh gravitasi bumi
selepas mencapai kejahuan lebih 11 kilometer perdetik, maka tentu ada planet
atau bintang lain yang memiliki gravitasi lebih besar daripada bumi.Bagaimanapun,
perkataan ‘lubang hitam’ pertama kali digunakan ahli fisika Amerika Syarikat,
John Archibald Wheeler pada 1968. Wheeler memberi nama tersebut karena
lubang hitam tidak dapat dilihat, cahaya turut ditarik ke dalamnya sehingga
kawasan sekitarnya menjadi gelap.
Menurut teori evolusi
bintang, asal lubang hitam adalah sejenis bintang biru yang memiliki suhu
permukaan melebihi 25,000 darajat Celcius. Ketika pembakaran hidrogen di
bintang biru yang memakan waktu kira-kira 10 juta tahun selesai, ia menjadi
bintang biru raksasa.Kemudian, bintang itu menjadi dingin dan bertukar kepada
bintang merah raksasa.Dalam fase itulah, akibat tarikan gravitasinya sendiri,
bintang merah raksasa mengalami ledakan dahsyat atau disebut Supernova dan
menghasilkan dua jenis bintang iaitu bintang Netron dan lubang hitam.
Pengamatan dari
teleskop sinar-X ruang angkasa selama lebih dari satu dekade, menunjukkan
kekuatan tarikan gravitasi lubang itu menyebabkan ada bintang yang hancur dan
ditelan olehnya.Sebelum ini, ahli astronomi sudah melihat bagaimana lubang
hitam menyedot gas yang berterbangan di sekitarnya.Gas yang disedot itu menjadi
panas sehingga memancarkan radiasi dalam berbagai panjang gelombang, mulai
daripada gelombang radio hingga gelombang cahaya tampak dan sinar-X.
Berdasarkan pengamatan,
ahli astronomi dari Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics, Jerman,
pernah melihat sebuah bintang yang mendekati lubang hitam raksasa akhirnya
lhilang ditelan lubang itu.
Lubang hitam raksasa
yang dilihat itu berada di pusat galaksi RX J1242-11 yang jaraknya dianggarkan
700 juta tahun cahaya dari bumi.Bintang yang disedut lubang hitam itu pula
memiliki ukuran sebesar matahari sistem tata surya kita.
Bintang itu hancur sedikit demi sedikit dan disedot
ke dalam lubang itu selama beberapa hari.Pada peringkat awalnya, bintang itu
kehilangan gas yang berada di sekelilingnya.
Selepas itu, bintang itu menjadi panas hingga jutaan
darajat Celcius dan hilang ditelan lubang hitam. Dalam proses itu, ia
melepaskan tenaga yang kuat iaitu setara dengan tenaga yang dihasilkan pada
ledakan Supernova.Ahli astronomi mengesan kedudukan lubang hitam dengan
memperhatikan cahaya di sekitar bintang ataupun gas di angkasa.Apabila di suatu
tempat itu tidak ditemui cahaya tetapi di sekitarnya terdapat banyak objek
angkasa menuju ke satu titik dengan kecepatan tinggi sebelum hilang, maka titik
tersebut ditandakan sebagai lubang hitam.
Terdapat banyak lubang hitam di seluruh semesta
malah ada teori yang mengatakan di galaksi Bima Sakti ini juga terdapat sebuah
lubang hitam. Justru timbul persoalan sama, apakah matahari dan planet
yang mengelilinginya termasuk bumi akan disedut lubang hitam itu?Ahli astronomi
memberikan jawaban, ‘tidak’ karena berbanding galaksi lain, lubang hitam di
Bima Sakti dikatakan dalam keadaan tenang disebabkan sedikit saja objek sekitar
yang disedotnya.
Misteri yang menyelubungi lubang hitam akan terus
menarik minat ahli astronomi sehingga satu jawaban yang benar diperoleh.
Selagi manusia belum mampu menjelajah jauh ke luar angkasa, saat itu pula
jawapbn itu gagal diperoleh dan berbagai teori tanpa bukti akan terus
dikemukakan bagi ‘menyelesaikan’ misteri alam itu.
Fakta: Lubang Hitam
Dikenal sebagai ‘bintang hitam’ dan ‘singularitas’.
Ditemukan pada 1783 oleh John Mitchell.
Luasnya melebihi ukuran matahari.
Menyedot apa saja di sekelilingnya termasuk bintang dan cahaya.
Teori sedotan akibat tarikan gravitasi di lubang hitam lebih kuat dari kawasan
sekitarnya.
Teori menyatakan ia terjadi akibat letusan Supernova bintang merah
raksasa.