Selasa, 01 April 2014

TEORI PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA



TEORI PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA

A.      Teori Kabut
Teori kabut dikemukakan oleh dua orang ilmuan yaitu Imanuel Kant (1724-1804) seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Piere Simon Laplace (1749-1827) ahli astronomi bangsa Perancis. Kant mengemukakan teorinya tahun 1755, sedangkan Laplace mengemukakan tahun 1796 dengan namaNebular Hypothesis.
Pada akhir abad ke-19 teori kabut disanggah oleh beberapa ahli seperti James Clark Maxwell yang memeberikan kesimpulan bahwa bila bahan pembentuk planet terdistribusi disekitar matahari membentuk suatu cakram atau suatu piringan, maka gaya yang disebabkan oleh perbedaan perputaran (kecepatan anguler) akan mencegah terjadinya pembekuan planet. Pada abad ke-20 percobaan dilakukan untuk membuktikan terbentuknya cincin-cincin Laplace, menunjukkan bahwa medan magnet dan medan listrik matahari tekah merusak proses pembekuan batu-batuan. Jadi tidak ada alasan yang kuat untuk menyatakan bahwa cincin gas dapat membeku membantuk planet. 
B.       Teori Planetisimal
Teori planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.
C.     Teori Pasang Surut Bintang
Teori pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917.Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal.Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.
D.      Teori Kondensasi
Teori kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950.Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
E.     Teori Bintang Kembar
Menurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang yang berdekatan (bintang kembar), salah satu bintang tersebut meledak dan berkeping-keping.Akibat pengaruh grafitasi dari bintang kedua, maka kepingan-kepingan itu bergerak mengelilingi bintang tersebut dan berubah menjadi planet-planet.Sedangkan bintang yang tidak meledak adalah matahari.


F.      Teori Ledakan Maha Dahsyat (Big Bang)
Pada awal abad ke-21 muncul teori ledakan maha dahsyat Big Bang,  membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun yang lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketaidaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Pada awalnya alam semesta ini berupa satu massa maha padat. Massa maha padat ini dapat dianggap suatu atom maha padat dengan ukuran maha kecil yang kemudian mengalami reaksi radioaktif dan akhirnya mneghasilkan ledakan maha dahsyat.  

PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA DALAM PERSPEKTIF SAINS
Pemahaman manusia tentang alam semesta mempergunakan seluruh pengetahuan di bumi, berbagai prinsip-prinsip, kepercayaan umum dalam sains (seperti ketidakpastian Heisenberg tentang pengukuran simultan dimensi ruang dan waktu), serta berbagai aturan untuk keperluan praktis.Melalui sebuah kerangka besar gagasan yang menghubungkan berbagai fenomena (teori relativitas umum, teori kinetik materi, teori relativitas khusus) coba dikemukakan satu penjelasan.Berbagai hipotesa, gagasan awal atau tentatif dikemukakan untuk menjelaskan fenomena.Tentu gagasan tersebut masih perlu diuji kebenarannya untuk dapat dikatakan sebuah hukum.
Dunia fisika membahas konsep energi, hukum konservasi, konsep gerak gelombang, dan konsep medan. Pembahasan Mekanika pun sangat luas, dari Mekanika klasik ke Mekanika Kuantum Relativistik. Mekanika Kuantum Relativistik mengakomodasi pemecahan persoalan mekanika semua benda, Mekanika kuantum melayani persoalan mekanika untuk semua massa yang kecepatannya kurang dari kecepatan cahaya. Mekanika Relativistik memecahkan persoalan mekanika massa yang lebih besar dari 10-27 kg dan bagi semua kecepatan. Mekanika Newton (disebut juga mekanika klasik) menjelaskan fenomena benda yang relatif besar, dengan kecepatan relatif rendah, tapi juga bisa dipergunakan sebagai pendekatan fenomena benda mikroskopik.
Mekanika statistik (kuantum klasik) adalah suatu teknik statistik untuk interaksi benda dalam jumlah besar untuk menjelaskan fenomena yang besar, teori kinetik dan termodinamik. Dalam penjelajahan akal manusia di dunia elektromagnet dikenal persamaan Maxwell untuk mendeskripsikan kelakuan medan elektromagnet, juga teori tentang hubungan cahaya dan elektromagnet. Dalam pembahasan interaksi partikel, ada prinsip larangan Pauli, interaksi gravitasi, dan interaksi elektromagnet. Medan menyebabkan gaya; medan-gravitasi menyebabkan gaya gravitasi, medan-listrik menyebabkan gaya listrik dan sebagainya. Demikianlah, metode sains mencoba dengan lebih cermat menerangkan realitas alam semesta yang berisi banyak sekali benda langit (dan lebih banyak lagi yang belum ditemukan).
Pengetahuan tentang luas alam semesta dibatasi oleh keberadaan objek berdaya besar, seperti Quasar atau inti galaksi, sebagai penuntun tepi alam semesta yang bisa diamati; selain itu juga dibatasi oleh kecepatan cahaya dan usia alam semesta (15 miliar tahun). Itulah sebabnya ruang alam semesta yang pernah diamati manusia berdimensi 15-20 miliar tahun cahaya. Namun, banyak benda langit yang tak memancarkan cahaya dan tak bisa dideteksi keberadaannya, protoplanet misalnya. Menurut taksiran, sekitar 90% objek di alam semesta belum atau tak akan terdeteksi secara langsung. Keberadaannya objek gelap ini diyakini karena secara dinamika mengganggu orbit objek-objek yang teramati, lewat gravitasi.
Berbicara tentang daya objek, dalam kehidupan sehari-hari ada lampu penerangan berdaya 10 watt, 75 watt dan sebagainya; sedangkan Matahari berdaya 1026 watt dan berjarak satu sa* dari Bumi, menghangatinya. Jika kita lihat, lampu-lampu kota dengan daya lebih besarlah yang tampak terang. Menurut hukum cahaya, terang lampu akan melemah sebanding dengan jarak kuadrat, jadi sebuah lampu pada jarak 1 meter tampak 4 kali lebih terang dibandingkan pada jarak 2 meter, dan apabila dilihat pada jarak 5 meter tampak 25 kali lebih redup.
Maka, kemampuan mata manusia mengamati bintang lemah terbatas. Ukuran kolektor cahaya juga akan membatasi skala terang objek yang bisa diamati. Untuk pengamatan objek langit yang lebih lemah dipergunakan kolektor atau teleskop yang lebih besar. Teleskop yang besar pun mempunyai keterbatasan dalam mengamati obyek langit yang lemah, walaupun berhasil mendeteksi obyek langit yang berjuta atau bermiliar kali lebih lemah dari bintang terlemah yang bisa dideteksi manusia. Makin jauh jarak galaksi, berarti pengamatan kita juga merupakan pengamatan masa silam galaksi tersebut. Cahaya merupakan fosil informasi pembentukan alam semesta yang berguna, dan manusia berupaya menangkapnya untuk mengetahui prosesnya hingga takdir di masa depan yang sangat jauh, yang akan dilalui melalui hukum-hukum alam ciptaan-Nya. Pengetahuan kita tentang hal tersebut sangat bergantung pada pengetahuan kita tentang hukum alam ciptaan-Nya; sudah lengkap dan sudah sempurnakah, ataukah baru sebagian kecil, sehingga mungkin bisa membentuk ekstrapolasi persepsi yang salah.






PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN
Allah SWT. Menurunkan Al-Quran kepada manusia 14 abad yang lalu.Beberapa fakta yang baru dapat diungkap dengan teknologi pada abad ke-21, yang telah difirmankan Allah SWT.didalam Al-Quran 14 abad yang lalu. Didalam Al-Quran terdapat banyak bukti yang memberikan informasi dasar mengenai beberapa hal seperti penciptaan alam semesta.Kenyataan bahwa didalam Al-Quran tersebut telah sesuai dengan penemuan terbaru ilmu pengetahuan modern adalah hal terpenting, karena kesesuaian ini menegaskan bahwa Al-Quran adalah Firma Allah SWT.
Dalam Al-Quran surat Fush-shilat (41:11)
Artinya: “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".
Kata asap dalam tersebut menurut para ahli tafsir adalh merupakan kumpulan dari gas-gas dan pertikel-partikel halus baik dalam bentuk padat maupun cair pada temperatur yang tinggi maupun rendah dalam suatu campuran yang lebih atau kurang stabil.
Salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta (teori Big bang) disebutkan bahwa alam semesta tercipta dari suatu ledakan kosmis sekitar 10-20 milyar tahun yang lalu mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam semesta.Sebelum terjadinya ledakan kosmis tersebut, seluruh ruang materi dan energi terkumpul dalam bentuk titik.
Didalam Al-Quran dijelaskan tentang terbentuknya alam ini (QS Al-Anbiya : 30)
Artinya: “Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu (sebingkah penuh), kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman”.
Berdasarkan terjemahan dan tafsir Bachtiar Surin (1978:692) ditafsirkannya bahwa matahari adalah benda angkasa yang menyala-nyala yang telah berputar mengeliligi sumbunya sejak berjuta-juta tahun.Dalam peroses perputarannya denagn kecepatan tinggi itu, maka terlontarlah bingkahan-bingkahan yang akhirnya menjadi bumi dan beberapa benda angkasa lainnya dari bingkahan matahari itu.Masing-masing bingkah beredar menurut garis tengah lingkaran matahari, semakin lama semakin bertambah jauh, hingga masing-masing menempati garis edarnya. Dan seterusnya akan tetap beredar dengan teratur sampai batas waktu yang hanya diketahui oleh Allah SWT.
Kemudian dalam surat Adz-Dzaariyaat (51:47)
Artinya: “Dan langit, denag kekuasaan Kami, Kami bangun dan Kami akan memuaikannya selebar-lebarnya”.
Teori ledakan maha dahsyat juga mengatakan adanya pemuaian alam semesta secara terus-menerus denagn kecepatan maha dahsyat yang diumpamakan mengembangnya permukaan balon yang sedang ditiup yang mengisyaratkan bahwa galaksi akan hancur kembali. Isyarat ini sudah dijelaskan dalam surat Al-Anbiya’ (21:104)
Artinya: “(yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya”.
Dalam surat Ath-Tholaq (65:12)
ªArtinya: “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu”.
Ayat ini mengisyaratkan bahwa ruang angkasa terdiri dari 7 lapis.
Didalam surat As-Sajada (32:4)
Artinya: “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy[1188]. tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at[1189]. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan”.
[1188] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.
[1189] Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.
Uraian penciptaan langit dan bumi dan apa-apa yang ada diantara keduanya, terdapat dalam surat Fush-Shilat ayat 9, 10 dan 12
Artinya: “Katakanlah: "Sesungguhnya Patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam".
ŸArtinya: “Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa”. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.
Artinya: “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya.dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui”.



Dengan perincian penafsirannya sebagai  berikut :
1.      Tahap pertama penciptaan bumi 2 rangakain waktu
2.      Tahap kedua penyempurnaan bumi 2 rangkaian waktu
3.      Tahap ketiga penciptaan angkasa raya dan planet-planetnya 2 rangkaian waktu
Jadi terbentuknya alam raya ini terjadi dalam 6 rangkaian waktu atau 6 masa. Selain surat-surat tersebut diatas masih banyak lagi yang menjelaskan tentang terbentuknya alam raya ini, namun dari yang telah kami sampaikan dalam ringkasan ini terlihat bahwa secara umum proses terciptanya alam raya ini berlangsung dalam 6 masa, dimana tahapan-tahapan dalam proses tersebut saling berkaitan. Disebutkan juga bahwa terciptanya alam raya ini terjadi melalui proses pemisahan massa yang tadinya satu.

KESIMPULAN
Dari pembahasan tentang perkembangan pemikiran tentang terbentuknya alam raya, yang diungkapkan melalui pendapat / pemikiran dari berbagai peradaban bangsa, teori-teori yang dikemukakan dari beberapa ilmuan serta dari pandangan Islam berdasarkan Al-Quran, maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan tentang pemikiran tentang terbentuknya alam semesta sudah sejak lama telah menjadi bagian pemikiran manusia, begitu juga pendapat-pendapat dari berbagai peradaban bangsa, begitu banyak teori-teori yang muncul tentang terbentuknya alam raya ini.
Dari sekian banyak teori-teori yang dikemukakan oleh para ilmuan ternyata ilmuan modern menyetujui bahwa Teori Ledakan Maha Dahsyat (Teori Big Bang) merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada. Namun perlu kita sadari bahwa jauh sebelum para ahli mengemukakan teori Big Bang, ayat-ayat Al-Quran telah secara jelas menceritakan bagaimana alam semesta ini terbentuk dalam 6 masa.
BLACK HOLE
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/cd/Black_Hole_Milkyway.jpg/329px-Black_Hole_Milkyway.jpg
Description: http://bits.wikimedia.org/static-1.23wmf9/skins/common/images/magnify-clip.png
Lukisan rekaan dari lubang hitam di depan galaksi Bima Sakti yang bermassa 10x massa matahari kita, dilihat dari jarak 600 km.
Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasielektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang hitam" telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.

Sejarah
Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking.
Istilah lubang hitam mulai populer ketika John Archibald Wheeler menggunakannya pada ceramah-ceramahnya pada tahun 1967. Walaupun ia dianggap luas sebagai pencetus pertama istilah ini, namun ia selalu menampik dengan pernyataan bahwa ia bukanlah penemu istilah ini.


Asal-mula lubang hitam
Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi-lah yang menang.
Massa dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari lubang hitam akan terhisap. Mungkin suatu saat matahari, bumi dan bulan dapat terhisap oleh lubang hitam. Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menghisap apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menghisap material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya. Contoh : bayangkan matahari kita menjadi lubang hitam dengan massa yang sama. Kegelapan akan menyelimuti bumi dikarenakan tidak ada pancaran cahaya dari lubang hitam, tetapi bumi akan tetap mengelilingi lubang hitam itu dengan jarak dan kecepatan yang sama dengan saat ini dan tidak terhisap masuk kedalamnya. Bahaya akan mengancam hanya jika bumi kita berjarak 10 mil darilubang hitam, hal ini masih jauh dari kenyataan bahwa bumi berjarak 93 juta mil dari matahari. Lubang hitam juga dapat bertambah massanya dengan cara bertubrukan dengan lubang hitam yang lain sehingga menjadi satu lubang hitam yang lebih kecil Kita tidak dapat melihat lubang hitam akan tetapi kita bisa mendeteksi materi yang tertarik / tersedot ke arahnya. Dengan cara inilah, para astronom mempelajari dan mengidentifikasikan banyak lubang hitam di angkasa lewat observasi yang sangat hati-hati sehingga diperkirakan di angkasa dihiasi oleh jutaan lubang hitam babe.

Misteri Lubang Hitam di Luar Angkasa

MISTERI lubang hitam yang bertebaran di angkasa lepas dikatakan menyamai konsep kejadian aneh yang terjadi di Segitiga Bermuda, apabila kapal atau kapal terbang yang melintasi kawasan perairan itu raib secara tiba-tiba.Bagaimanapun, lubang hitam seumpama lubang gergasi, ukurannya lebih luas daripada matahari serta langit di angkasa menyedot apa saja yang mendekatinya termasuk planet. Malah kekuatan tarikannya menyebabkan cahaya yang tidak memilik kekuatan juga tidak mampu melepaskan diri.Misteri yang menyelubungi kejadian lubang hitam itu bagaimanapun hanya mampu dikaji dari jauh lantaran kemampuan sains dan teknologi manusia nyata masih belum mampu membawa mereka menghampiri lubang itu.
Menggunakan teleskop dan pengamatan terhadap bintang yang disesuaikan pula dengan berbagai hukum fisik yang berada sekitar bumi, berbagai teori dikemukakan bagi mengisi kekosongan pada ruangan jawaban yang dicetuskan misteri alam itu.Teori ini dipakai ahli astronomi adalah teori yang sama digunakan alat penyedot gas hampa – kekuatan lubang hitam terjadi berikutan tarikan gravitasi dalam lubang itu adalah kuat berbanding dengan tarikan sekelilingnya. Justru, apa saja yang menghampirinya akan disedot.Bagaimanapun, kekuatan gravitasinya ‘luar biasa’ dan amat dahsyat. Dikatakan jika kekuatan gravitasi itu wujud di bumi, ia akan menjadikan ukuran  planet ini menjadi sekecil bola yang berjejari sekitar satu sentimeter.
Teori lobang hitam sebenarnya dikemukakan lebih 200 tahun lalu.Pada 1783, ilmuwan Barat, John Mitchell mencetuskan teori mengenai kemungkinan wujudnya lubang hitam selepas beliau meneliti teori graviti Isaac Newton.Beliau berpendapat jika objek yang dilemparkan tegak lurus ke atas akan terlepas dari pengaruh gravitasi bumi selepas mencapai kejahuan lebih 11 kilometer perdetik, maka tentu ada planet atau bintang lain yang memiliki gravitasi lebih besar daripada bumi.Bagaimanapun, perkataan ‘lubang hitam’ pertama kali digunakan ahli fisika Amerika Syarikat, John Archibald Wheeler pada 1968. Wheeler memberi nama tersebut  karena lubang hitam tidak dapat dilihat, cahaya turut ditarik ke dalamnya sehingga kawasan sekitarnya menjadi gelap.
Menurut teori evolusi bintang, asal lubang hitam adalah sejenis bintang biru yang memiliki suhu permukaan melebihi 25,000 darajat Celcius. Ketika pembakaran hidrogen di bintang biru yang memakan waktu kira-kira 10 juta tahun selesai, ia menjadi bintang biru raksasa.Kemudian, bintang itu menjadi dingin dan bertukar kepada bintang merah raksasa.Dalam fase itulah, akibat tarikan gravitasinya sendiri, bintang merah raksasa mengalami ledakan dahsyat atau disebut Supernova dan menghasilkan dua jenis bintang iaitu bintang Netron dan lubang hitam.
Pengamatan dari teleskop sinar-X ruang angkasa selama lebih dari satu dekade, menunjukkan kekuatan tarikan gravitasi lubang itu menyebabkan ada bintang yang hancur dan ditelan olehnya.Sebelum ini, ahli astronomi sudah melihat bagaimana lubang hitam menyedot gas yang berterbangan di sekitarnya.Gas yang disedot itu menjadi panas sehingga memancarkan radiasi dalam berbagai panjang gelombang, mulai daripada gelombang radio hingga gelombang cahaya tampak dan sinar-X.
Berdasarkan pengamatan, ahli astronomi dari Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics, Jerman, pernah melihat sebuah bintang yang mendekati lubang hitam raksasa akhirnya lhilang ditelan lubang itu.
Lubang hitam raksasa yang dilihat itu berada di pusat galaksi RX J1242-11 yang jaraknya dianggarkan 700 juta tahun cahaya dari bumi.Bintang yang disedut lubang hitam itu pula memiliki ukuran sebesar matahari sistem tata surya kita.
Bintang itu hancur sedikit demi sedikit dan disedot ke dalam lubang itu selama beberapa hari.Pada peringkat awalnya, bintang itu kehilangan gas yang berada di sekelilingnya.
Selepas itu, bintang itu menjadi panas hingga jutaan darajat Celcius dan hilang ditelan lubang hitam. Dalam proses itu, ia melepaskan tenaga yang kuat iaitu setara dengan tenaga yang dihasilkan pada ledakan Supernova.Ahli astronomi mengesan kedudukan lubang hitam dengan memperhatikan cahaya di sekitar bintang ataupun gas di angkasa.Apabila di suatu tempat itu tidak ditemui cahaya tetapi di sekitarnya terdapat banyak objek angkasa menuju ke satu titik dengan kecepatan tinggi sebelum hilang, maka titik tersebut ditandakan sebagai lubang hitam.
Terdapat banyak lubang hitam di seluruh semesta malah ada teori yang mengatakan di galaksi Bima Sakti ini juga terdapat sebuah lubang hitam. Justru timbul persoalan sama, apakah  matahari dan planet yang mengelilinginya termasuk bumi akan disedut lubang hitam itu?Ahli astronomi memberikan jawaban, ‘tidak’ karena berbanding galaksi lain, lubang hitam di Bima Sakti dikatakan dalam keadaan tenang disebabkan sedikit saja objek sekitar yang disedotnya.
Misteri yang menyelubungi lubang hitam akan terus menarik minat ahli astronomi sehingga  satu jawaban yang benar diperoleh. Selagi manusia belum mampu menjelajah jauh ke luar angkasa, saat itu pula jawapbn itu gagal diperoleh dan berbagai teori tanpa bukti akan terus dikemukakan bagi ‘menyelesaikan’ misteri alam itu.
Fakta: Lubang Hitam
Dikenal sebagai ‘bintang hitam’ dan ‘singularitas’.
Ditemukan  pada 1783 oleh John Mitchell.
Luasnya melebihi ukuran matahari.
Menyedot apa saja di sekelilingnya termasuk bintang dan cahaya.
Teori sedotan akibat tarikan gravitasi di lubang hitam lebih kuat dari kawasan sekitarnya.
Teori menyatakan ia terjadi  akibat letusan Supernova bintang merah raksasa.







1 komentar: